Sabtu, 21 Mei 2011

cry, no cry

Memang kedengarannya egois. Tapi ini cara saya melindungi hati sendiri. Ketakutan terjatuh masih mendominasi. Tidak adil mungkin. Buat saya kepikiran hingga seperti pecundang tengil. Geram. Ingin saya garuk hati ini agar hilang "gatal" yang mengganjal. Saya butuh tenang. Bebas dari petak-petak kolot yang menjargoni iman. Buat saya terlihat lemah di depan diri sendiri. Selama ini saya selalu peduli tatapan orang. Maka dariitu semuanya tertutupi. Tidak ada yang tahu saat tangis mengalir. Saya diam ketika mereka riang. Tertawavdan takut di saat bersamaan. Tersenyum dan penuh cemas di detik itu juga.
Atau dengan cara lainnya. Terbiasa merelakan jam makan siang saya dengan menunggu orang lain yang sedang lahapnya mengunyah ditempat berbeda. Sementara saya panas dingin dengan perut kriuk. juga dengan mengacaukan kegiatan kuliah demi mendapat kebanggaan dan senyum puas seseorang. saya merasakannya. Semua yang bisa membuatnya bangga adalah yang saya hindari. tapi belum sempat wajah tekuk saya tunjukkan, terbayang saja merekahnya auranya bila saya patuh.
Sejauh ini saya pikir tidak ada salahnya. Belum melampaui batas. entah sampai kapan...
*usap tangismu*
:) keep do it, ka.

posted from Bloggeroid

Jumat, 20 Mei 2011

testing

Hmm, apa ini berhasil? terpublish ya di blog saya. wah akhirnya. sekian lama mencari cara untuk buka blog lewat si oid bisa. semoga jadi lebih sering menuhin blog ini deh.. semoga!