Kamis, 29 Desember 2011

Orang Baik


Hari ini semua orang begitu mendukung dan menguntungkan. Termasuk Koko yang tadi mencoba mengelabui atau kegiatan mendorong mio yang stak karena tangki yang melompong. Tapi untungnya bertemu orang-orang kaya hati meski sekilas tampak tidak kaya harta. Tiga orang sedehana yang dekil tapi berwajah cerah -itu sih yang saya tangkap ketika mereka membantu-.

Seorang petugas kuning yang penuh keringat kemudian menegur gadis sok kota yang tidak pernah mendorong motor dengan alasan habis bensin pula. Itu saya sendiri. Tapi sejujurnya, saya tidak malu. Malah bangga karena pernah merasakan mendorong motor mogok yang habis bensin meski alasan utamanya bukan karena kantong bolong. Saya yakin tidak semua gadis, terlebih di kampus, pernah diklakson rentetan panjang mobil ditengah traffic light yang sudah hijau.
Mana jalan menanjak pula. Untung tidak perlu berjalan jauh karena seorang tukang becak menyapa saya dan menunjukkan penjual bensin eceran. Sedap. Dengan senyum dan ucapan terima kasih saya balas info "berharganya". And walla, tidak lama seorang tukang becak kedua menegur mengampiri lagi. Dengan sangat murah hatinya dia membantu menyeberangi jalan bersimpang bingung yang penuh dengan angkot kesurupan.

Oh Tuhan, saya masih percaya banyak orang baik di dunia ini. Mereka yang sederhana namun hatinya kaya raya. Yang gubuk rumahnya tapi murah senyumnya. Yang pucat wajahnya namun terlihat cerah dan berseri. Yang dekil kaosnya tapi indah ucapnya. Dan saya lebih berterima kasih lagi karena telah ditemukan dengan mereka. Tuhan, buat saya selalu dikelilingi orang-orang "kaya" ini. Dan ingatkan saya selalu bersyukur atas semua nikmat karunia-Mu. Amin :)

0 komentar:

Posting Komentar