Sabtu, 20 Oktober 2012

Minggu, 15 Juli 2012

Empat Pilar Negara Mulai Kabur


Media Sriwijaya, Palembang- Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mencoba mensosialisasikan empat pilar negara sebagai amanat dari UU no.27 tahun 2009 untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai empat pilar ini. Selain dengan metodelogi forus, seminar dan sosialisasi langsung ke pejabat negara dan masyarakat serta dengan mengadakan cerdas cermat yag ditujukan untuk kalangan siswa. MPR juga menghadirkan Dialog Empat Pilar Goes To Campus di sepuluh universitas, yaitu Universitas Diponogoro (Undip), Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjajaran (Unpad), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Sebelas Maret ( UNS), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Sriwijaya (Unsri), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Hasanudin (Unhas).
Kegiatan yang di laksanakan pada Senin (9/7) di gedung Serbaguna Pascasarjana Universitas Sriwijaya ini dihadiri oleh narasumber Hajriyanto Y Thohari, Wakil Ketua MPR, Ganjar Pranowo, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, dan Dr. Febrian, dosen Fakultas Hukum Unsri serta di pandu presenter Anya Dwinov.
Dibuka dengan jenaka dan tetap menyinggung masalah pemerintahan saat ini oleh komedian Temon, Jarwo Kuat dan Jaim, membuat dialog ini tetap menghibur. Ditambah lagi komedian yang membaur dengan narasumber dan peserta dialog membuat kegiatan ini tidak monoton namum tidak melenceng dari tema yang dihadirkan.
Dibuka oleh Pembantu Rektor 4, dialog ini membahas nilai empat pilar negara yang sudah semakin jauh dan kabur bukan hanya secara verbal tapi juga formal. Empat pilar negara sendiri adalah Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika.

Selasa, 08 Mei 2012

Horras


Horras... untuk bulan ini. Untuk semua sesak yang mampir tiba-tiba. Untuk rentetan plan tidak terduga yang mengganggu konsentrasi. Untuk teriakan panjang di jalan raya sepi saat malam berbulan indah demi lepaskan emosi. Untuk semua jadwal, janji, tugas, target, konflik, gerutu, deadline, tanggung jawab, and any else.
Semangat untuk semuanya. Karena yakin Tuhan selalu bersama saya. Di tiap ketupusan yang saya ambil, di langkah-langkah yang saya tapaki, dalam hembusan nafas tiap saatnya.
Seperti pagi ini, saat cerahnya langit tidak secerah otak saya yang krodit duluan dengan janji-janji yang mereka berikan. Urusan ke rumah sakit, janji ke pasar, mama yang akan pergi, gantian menjaga Kiran, motor yang butuh service, tugas yang menumpuk, papa yang masih di luar toko. Tapi perlahan Tuhan menyelamatkan saya. Ketika nafas sudah sesak dengan aganda penuh itu, ada saja pertolongan Nya tiba.
Selalu ada jalan dari setiap masalah. Seperti kata salah seorang sesepu di Media Sriwijaya, bahwa dari dua pilihan yang tersulitpun, Tuhan pasti telah siapkan opsi ke tiga untuk mu yang tidak akan merugikan siapapun. Sekarang tergantung dirimu memandangnya dan pilihlah.

Minggu, 06 Mei 2012

Minggu, 29 April 2012

Cake Wippy Buah

 Walla.. akhirnya kesampean juga makan cake yang satu ini. Puas hari ini lihat mama dan dua orang tante kece-ku praktik hasil les mereka. Sayangnya saat ketik postingan ini saya lupa apa nama cake ini. Makanya saya sebut saja, cake wippy buah.
Wippy putih di antara cake dan agar buahnya benar-benar menggoda. Kiwi asamnya buat ngeces. Hhaha.. dan satu loyang ini kami bagi 4 untuk 4 keluarga. Hebatnya. Berbagi itu memang indah. Dan kebahagiaan itu sederhana. Salam untuk keluarga disamping anda.

Sabtu, 28 April 2012

Sabokingking, Makam Tanpa Kesan Mistis



Sabokingking, nama asing bagi saya ketika pertama kali di ajak salah satu teman untuk ikut penyuluhan hukum, kegiatan fakultas, di sana. Pikir saya, sejenis tempat latihan tinju atau sumo. Bahkan sempat terbesit itu tempat prostitusi. Perkiraan awal saya saat masih di dalam mobil yang penuh  kotak snack dan dengan kepala yang tersangkut tiang layar manual proyektor yang kami bawa, Sabokingking ada di pedalaman. Melewati bukit, masuk ke desa-desa, menyeberangi jembatan, melintasi barisan pohon-pohon teratur dan memakan waktu lama untuk sampai. Tapi ternyata, dari daerah IBA di Jalan Mayor Ruslan tempat kami berkumpul lebih kurang setengah jam. Tepatnya di Jalan Sabokingking, kelurahan Sungai Buah kecamatan Ilir Timur II.
Dari spanduk di dalam mobil yang saya baca, Sabokingking adalah situs bersejarah. Namun herannya tidak tampak seperti demikian. Letaknya yang masuk melalui lorong sempit dan dekat dengan rawa serta kolam juga ditengah permukiman warga, makam itu tampak tidak beda jauh dengan masjid yang ada di depannya. Warna bangunannya hijau, sepertinya baru dicat ketika kami datang, tempatnya bersih dan asri dengan pohon-pohon rindang dan kolam luas di sekelilingnya. Untuk berjalan menuju bangunan pun kita melewati jalan setapak di antara genangan air kolam.

Minggu, 12 Februari 2012

Cupcake Dadakan

Pulang dari pasar mama langsung buka belanjaannya. Tepat di kantong putih yang buat saya penasaran karena mama terlihat tidak sabaran. Ternyata isinya bahan-bahan kue. Mulai dari cokelat batang dan bubuk, butter, krim, keju, sekotak maizena, bungkusan vanili, sebotol backing powder dan sisanya unknown.
Saat saya tinggal sejenak untuk mengecek email di laptop yang jaraknya tidak sampai tiga meter, ternyata mama sudah siap mencampur tepung dkk ke mangkok beling. Kemudian suara berisik mixer menjajah rumah. Tidak sampai sepuluh menit, ready to roasted.

Kamis, 02 Februari 2012

Saharuddin : Kekurangan Saya adalah Kelebihan yang Tersembunyi


foto: detak-unsyiah.com

Menurut beliau, kekurangan fisiknya merupakan suatu kelebihan yang menjadi penyemangat hingga bisa menjadi seperti sekarang. Beliaulah Saharuddin Daming, tunanetra pertama yang menjadi komisioner Komnas HAM. Pria kelahiran Parepare 28 Mei 1968 ini tidak pernah menyangka akan lolos fit and propper test di DPR Senayan, Jakarta 2007 silam.

“Berangkat dari fenomena keterpurukan dan rendahnya persebsi publik terhadap penyandang disabilitas maka saya berusaha sekeras mungkin untuk melawan semua itu. Karena tidak ada yang bisa menolong selain diri saya sendiri, bahkan negara-pun tidak bisa diharapkan.“
Salah satu bentuk perlawanan alumni Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin ini adalah dengan masuk ke sekolah umum.  Hingga SMA dan masuk ke perguruan tinggi, ada saja cara untuk bisa diterima. Diceritakannya bahwa ia pernah dianggap peminta sumbangan di hari pertama masuk ke perguruan tinggi. Baginya dilecehkan dan direndahkan justru menjadi motivasi.

“ ... dan menyadarkan bahwa saya tinggal ditempat yang diskondusif untuk penyandang disabitilas.“

Sabtu, 28 Januari 2012

Dimas, No Burden


Dimas, Cantik dan Rizka


Akhirnya kesampean juga bertemu Dimas, anak penderita tumor yang beberapa hari ini sedang kami perjuangkan.  Dan seperti itulah wajahnya. Jujur kata pertama yang terlintas di benak saya adalah “ngeri”. Biarpun Dimas sudah ada di depan mata saya bersama tumor hidupnya tapi tetap sesara itu hanya mainan. Seperti silikon lunak yang bergelayut di wajah polos anak aktif itu.
Mata kiri, hidung dan hampir seluruh bagian mulutnya ikut menjadi kelenjar. Suaranya tertahan namun tetap terdengar lantang. Geraknya tetap lincah. Berlarian kesana-kemari seperti layaknya anak tujuh tahun lainnya. Sempat saya terpikir, apa tumornya tidak sakit saat ia berlarian. But he like no burden. Saat semangatnya tetap kuat untuk berteriak “tante..” atau meminta “om, gendong-gendong..” Tanpa rasa minder atau rendah diri.

Kamis, 26 Januari 2012

Tidur Kebo


Geek. Ini konyol. Seminggu yang lalu saya ditinggal mama dengan Kiran di rumah. Hanya berdua. Sementara mama dan adik perempuan saya menjadi shopaholic beberapa jam. Ambil aman, semua pintu saya kunci dan dicabut.

Saya mencoba menenangkan tangisnya yang kian memekikkan membran timpani. Hingga akhirnya dia diam dan bermain-main dengan bibirnya yang dibuat getar. Sementara saya masih setia dengan beberapa channel TV. Kemudian karena kasur empuk, AC yang sejuk belum lagi cuaca mendung yang mendukung maka mata-pun terkatup. Thank's God-nya Kiran sudah lelap duluan. Lalu saya menyusul. Sebelum benar-benar terlelap saya masih sempat menelpon mama untuk tahu posisinya dimana. Maksud hati, kalau sudah dekat akan saya tahan kantuk-nya. Tapi ternyata masih lumayan jauh dan kantuknya yang makin dekat. Apa mau di kata.

Sabtu, 14 Januari 2012

Thousand Songs

Liriknya menarik untuk saya. Tapi ritme-nya agak sulit untuk di tebak di awal mendengarkan lagu. Ya, meski chorus-nya terdengar over dengan jargon I have died everyday waiting for you-nya. Untuk kasmaran dan kasmarawati saya rasa, sesuatu banget.
Soundtrack Beaking Down ini dinyanyikan oleh Christina Perri yang merupakan penyanyi, penulis lagu dan musisi asal Philadelphia.
Ini saya sertakan video lyricks-nya.
So, just enjoy the song :)

Next, any thousand yang magnifique adalah lagunya A Thousand Miles miliknya Vanessa Carlton. Dengan piano yang tidak lepas dari jari jemari Vanessa, nadanya jadi penuh semangat dan lirik yang tak kalah bersinergi. Maklum deh, dia sudah pegang piano sejak umurnya dua tahun.
Happy to listen this song..

Selainnya thousand yang saya tahu adalah album Linkin Park, A Thousand Suns, yang rilis september 2011 lalu.



Jumat, 13 Januari 2012

Pizza Absurd

Akhirnya bisa bernapas leluasa juga. Semesteran kelar. Arghh.... *teriak di tepi tebing*
Dan inilah hasil luapan emosi setelah ujian. Walla. Pizza Absurd

Apa sudah cukup mengerikan potongan-potongan ini? Tapi jujur ini enak. Apalagi kalau di makan selagi hangat. Bahan sederhana :
- gandum
- telur
- susu
- garam
- pengembang roti
- dan merica, ini tambahan pribadi. Agar rotinya lebih menggigit.
Diaduk rata.
Untuk topping atasnya beraneka ragam. Prinsip saya sih, kerahkan isi kulkasmu. Biasanya keju adalah topping wajib pada pizza. Lalu saya tambahkan kentang yang dipotong tipis, bakso ayam yang di potong caca, membubuhi sosis hanya pada bagian adik saya -karena saya benci sosis-.
Praktisnya bisa gunakan pan bertutup untuk memasaknya. Sebelumnya lapisan pan bisa di beri margarin, meski sebenarnya tidak akan lengket kalau pan-nya bagus.
Cukup sekian pizza absurd ini. Berdoa lain waktu saya bisa buat yang lebih baik. Amin :)






Selasa, 03 Januari 2012

Incredible Spaghetti Vs Mescrible HAPID


Great ini satu-satunya spaghetti yang mau saya makan. Tanpa tomat, tanpa daging bahkan aromanya pun tidak. Intinya karena saus spaghetti ini tidak seperti yang mereka jual dalam kemasan plastik dengan embel-embel pengawet. Atau yang ada di cafe dan resto-resto. I dislike that.
Bahannya sedernaha, saya yang sulit membedakan pala dan ketumbar saja bisa meski belum pernah mencobanya sendirian. So,