Sabtu, 10 September 2011

Saya


Saya lebih suka nongkrong di atap rumah dari pada ngaso sambil nyeruput coffe break di Sturbuks selain karena bakal mencekik kantong *mahasiswa*, saya punya persebsi pribadi keangkuhan akan tumbuh subur ditempat itu. Kesenjangan sosialnya tampak banget. Ehm, balik lagi ke atap rumah. Saya akan lebih cenat-cenut kalau rintik atau hujan lebat sekalipun yang turun. Sometimes kalau mood Mama baik, saya biarkan koloni air itu beradu kulit. Terakhir, menurut saya hujan itu harum *basi*.
And next, saya juga lebih PW bergemul dalam kamar dengan si Jarwok (laptop), hp, android, timbunan majalah remaja yang lumayan bolong-bolong karena saya guntingi, tumpukan novel dari yang teenlit menye-menye sampai ke roman picisannya jaman Ken Arok *klasik*.
So far. Semua yang saya ceritakan itu tidak jauh beda dengan gadis-gadis lainnya. Tapi saya tetap percaya. Saya berbeda. Entah dari sudut mananya. Mungkin bisa dicoba dari ujung sedotan.

0 komentar:

Posting Komentar