Minggu, 12 Februari 2012

Cupcake Dadakan

Pulang dari pasar mama langsung buka belanjaannya. Tepat di kantong putih yang buat saya penasaran karena mama terlihat tidak sabaran. Ternyata isinya bahan-bahan kue. Mulai dari cokelat batang dan bubuk, butter, krim, keju, sekotak maizena, bungkusan vanili, sebotol backing powder dan sisanya unknown.
Saat saya tinggal sejenak untuk mengecek email di laptop yang jaraknya tidak sampai tiga meter, ternyata mama sudah siap mencampur tepung dkk ke mangkok beling. Kemudian suara berisik mixer menjajah rumah. Tidak sampai sepuluh menit, ready to roasted.

Teksturnya bantet. Rasanya tidak manis, tidak asin, tidak juga campa, datar. Saya belum pernah makan cupcake sih sebelumnya, makanya tidak tahu tekstur dan rasa seharusnya. Tapi untuk pemula I think not bad. Karena itu resepnya tidak perlu saya tampilkan, lebih baik cari di artikel yang lebih mumpuni deh. Dari pada sesat dengan resepnya mama saya. Hhaha..
Tapi yang jelas, setiap masakan mama pasti laris deh di rumah kami. Lain halnya kalau kokinya papa, kalau mood-nya bagus. Itu masakan bisa dimakan. Kalau tidak, hanya Tuhan yang tahu.
Yang jelas, thanks mom for shock cupcake -nya. Your are a first chop. 

0 komentar:

Posting Komentar