Kamis, 26 Januari 2012

Tidur Kebo


Geek. Ini konyol. Seminggu yang lalu saya ditinggal mama dengan Kiran di rumah. Hanya berdua. Sementara mama dan adik perempuan saya menjadi shopaholic beberapa jam. Ambil aman, semua pintu saya kunci dan dicabut.

Saya mencoba menenangkan tangisnya yang kian memekikkan membran timpani. Hingga akhirnya dia diam dan bermain-main dengan bibirnya yang dibuat getar. Sementara saya masih setia dengan beberapa channel TV. Kemudian karena kasur empuk, AC yang sejuk belum lagi cuaca mendung yang mendukung maka mata-pun terkatup. Thank's God-nya Kiran sudah lelap duluan. Lalu saya menyusul. Sebelum benar-benar terlelap saya masih sempat menelpon mama untuk tahu posisinya dimana. Maksud hati, kalau sudah dekat akan saya tahan kantuk-nya. Tapi ternyata masih lumayan jauh dan kantuknya yang makin dekat. Apa mau di kata.
And walla. Begitu membuka mata mama sudah di muncul dengan wajah punuh keringat dan kerut. Sambil menepuk-nepuk badan saya beberapa kali dan berbicara panjang yang tidak di mengerti. Maklum belum sadar betul. Stupid-nya saya juga tidak sadar kalau Kiran sedang nangis melengking disamping tubuh. Tapi saya masih belum sadar bagaimana mama bisa masuk ke dalam rumah sementara semua pintu depan saya kunci dan kuncinya dijauhkan. 
Ternyata mama membobol trali jendela. Dan tidak sendiri. Cerita mama setelah saya benar-benar wake up adalah "Se-RT teriak, mama, Mia, Difa,  mama Hendri, Aldi, mama Nuk, mbak Nuk, Apis, Ican, mang Edi, seluruh mamang-mamang di pos itu pado teriak." What?
"Duo jam mama manggil-manggil.."Mampus.
Marahnya tidak sampai disitu. "Tangis Kiran tu sampe keluar. Mama be kedengeran. Mbak yang disebelehnyo?" Sekacau itukah telinga ini, batin.
"Untung trali jendelo dak kuat bautnyo. Bayangan mama Kiran di ayunan, kagek nyampak." Gubrak.
Damn! Seindah itukah tidur siang, suram. Ok mom, saya mengaku salah.
Entah kenapa bisa tidur se'kebo' itu. Hingga se-RT yang teriak membangunkan tidak juga bangun. Parahnya, tangis Kiran yang terdengar sampai ke luar rumah tidak membangunkan saya. Padahal si mungil itu tidur tepat di bawah ketiak saya. Kurang dekat apanya coba untuk mengganggu tidur saya. 
Malam harinya saya diam-diam ke pintu depan melihat trali yang dibobol agar mama bisa masuk ke rumah. Ya,  lumayan mengimpit badan.
Sory mom. Sorry Kiran.
Untuk teman-teman lain yang ditinggal jadi pengasuh adik di saat mama shooping, lebih baik jangan menyentuh kasur atau sofa deh. Putar beberapa musik kesukaan atau melalukan hal-hal yang kita sukai agar kantuk menjauh. Misal online, cat kuku, atau nyatok rambut, sekalian ajak baby-nya. Bisa juga dengan masak bahkan makan atau yang lebih tepatnya ngemil. Selebihnya kalau tetap molor, itu takdir. Like me.

0 komentar:

Posting Komentar